Brand Awareness adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu produk tertentu. Pengenalan maupun pengingat merek akan melibatkan upaya mendapatkan identitas nama dan menghubungkan ke kategori produk. Agar brand awareness dapat dicapai dan di perbaiki dapat ditempuh beberapa cara yang disampaikan oleh jasa social media marketing antara lain sebagai berikut :
a. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda dibandingkan dengan lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan katagori produknya. b. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen untuk mengingat merek. c. Jika produk memilih simbol, hendak simbol yang dipakai dapat dihubungkan dengan mereknya. d. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin diingat pelanggan. e. Brand Awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai kategori produk, merek, atau keduanya. f. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan penngingatan karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan. Pengguna media sosial berkembang dengan pesat di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Bagi individu, motivasi menggunakan media sosial adalah mencari informasi, berbagi informasi, hiburan, relaksasi, dan interaksi sosial (Whiting dan Williams. 2013). Bagi organisasi atau perusahaan, media sosial banyak digunakan sebagai media atau alat untuk melakukan komunikasi pemasaran. Tidak seperti media tradisional yang hanya mampu menerapkan komunikasi satu arah, media sosial mampu menerapkan komunikasi dua arah atau lebih, seperti yang dilakukan oleh jasa social media marketing dalam menerapkan digital marketing. Menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi pemasaran tidak hanya seperti menggunakan internet dan teknologi, akan tetapi harus menggunakan taktik dan strategi komunikasi. Taktik dan strategi disusun berdasarkan kapabilitas yang dimiliki dan target yang ingin diraih.
0 Comments
Perkembangan Website yang pertama adalah Standar Web 1.0. Web 1.0 merupakan bentuk website yang paling awal. Hal yang disajikan dalam website ini masih bersifat statis dan cenderung hanya bersifat informatif. Layanan yang internet kala itu masih berkisar diantara static website yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Website juga dapat dipromosikan melalui jasa social media marketing agar mendapatkan trafic yang tinggi. Umumnya website berformat “brosur online” (website yang menyampaikan informasi satu arah) umumnya berbentuk profile, portal berita, toko online, layanan email, dll. Website kala itu dihuni oleh website-website yang di desain menggunakan table dan flash.
Contohnya merupakan DotCom Bubble Burst, ataupun DotCom Crash, ataupun DotCom Doom. Setelah itu Masa pengembangan web kedua( Website 2. 0) di mana wisatawan mulai bisa melaksanakan interaksi dengan diatur oleh sistem yang terdapat pada web. Web 2.0 sendiri merupakan sebuah istilah yang pertama kali dicetuskan pada tahun 2003 oleh O’Reilly Media, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 oleh jasa social media marketing pertama di tahun 2004. Dapat di simpulkan Dalam standar web 2.0, website sudah merupakan ajang interaksi antar sesama pengguna. Bentuk yang menjadi khas pada generasi ini adalah website bukannya hanya merupakan sumber bacaan dan mencari informasi namun juga sebagai bagian dari interaksi sosial. |
Archives
February 2021
Categories |